Minggu, 20 Mei 2012

TUAN ANDA HARUS BUBAR

Tuan,
Padahal Tuan baru saja memanah singa berbulu putih
Berbulu merah
Berbulu biru
Lalu turut pula Tuan sajikan dagingnya di atas meja bundar
Buat sarapan Ibu Pertiwi selepas upacara bendera 29 Desember 1949
Di Istana Merdeka Jakarta
Pagi itu

Tapi, Tuan?!
Empat puluh enam ekor musang berbulu ayam
Datang dengan membawa dua puluh tiga helai kertas kematian
Mereka menggenggam godam
Mereka menggenggam godam dan sabit yang berkubang darah
Mencari Tuan

Tuan keras kepala (?)
Tuan mata-mata (?)
Tuan pembohong dan sombong (?)
Seperti Masyumi dan GPII
Tuan harus bubar (?)

Di kepala Tuan setel peci
Berseru seperti ombak menderu
Di leher Tuan kalung selempang meradang
Berkobar bagai api membakar
Menghujam panji Indonesia
Membunyikan bel Tritura:
Bubarkan PKI
Restooling kabinet
Turunkan harga

Sekarang awan kelabu di senja hari
Tapi Tuan masih berdiri
Menanti
Entah kapan
(Rahman Renwarin, Tuan Harus Bubar, 2012)

Dibacakan pada Malam Dies Natalis HMI ke-65, HMI Komisariat Sejajaran Cabang Ambon, di Pelataran Gelanggang Olahraga IAIN Ambon, 5 Februari 2012.

1 komentar: